When People Hurt You

What comes to our mind in response to the question, “Who has hurt you? Who has offended you? Who has lied about you? Who has betrayed you? How quickly can you make a short list of people who have…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Proses Membangun Team Impian

“Seringkali kita mudah menghakimi tanpa pernah mau belajar untuk berempati” -anonym-

Mungkin kita sering mendengar kata “Oasis” beberapa kali dalam hidup kita, mungkin beberapa juga sudah melihat langsung. Selain dipakai sebagai nama salah satu band legendaris dari tanah Britania, Oasis berarti daerah terpencil di tengah gurun yang kondisi tanahnya sangat subur karena ada mata air atau sumber air yang terus menerus memancarkan air sehingga dapat menjadi habitat hidup hewan dan tumbuhan.

Jika diibaratkan, oasis adalah kemampuan unggul seseorang yang diantara kemampuan-kemampuan lainnya. Dalam membangun team dalam sebuah perusahaan atau organisasi, seringkali kita terpaku hanya ingin mendapatkan oasis secepat mungkin daripada harus menginvestasikan waktu untuk berproses membangun team yang baik.

Dalam karir saya lebih dari 5 tahun di dunia profesional sebagai junior staff, team lead, hingga co-founder sebuah startup beberapa kali saya menemukan orang-orang yang dicap hanya sekedar KW1, KW3, bahkan KW10 baik karena kemampuan mereka atau attitude mereka yang tidak berkenan bagi perusahaan.

Pernah saya dua kali dalam waktu yang tidak bersamaan diiberi “hadiah” limpahan anggota dari team lain yang karena alasan di atas dilimpahkan ke team saya. Awalnya memang kemampuan mereka yang belum terlihat dan attitude yang boleh dibilang ceplas-ceplos. Namun seiring berjalannya waktu, dengan dukungan dari team satu orang berhasil menguasai kemampuan dalam setup dan memanage database, dan yang satu punya kemampuan sebagai internal manual tester project kami.

Untuk membangun team yang baik, ada 7 hal yang dapat diimplementasikan dalam budaya kerja team:

Lebih mudah untuk meminta, menyuruh, dan memohon daripada memberi contoh. Mulailah dari yang kecil seperti tepat waktu dalam daily stand-up meeting, menanyakan apa hambatan selama ini daripada sekedar menanyakan progress, dll.

Sebuah team dibentuk dengan tujuan yang jelas. Bayangkan jika team sepakbola tidak punya tujuan dalam satu pertandingan, apa yang akan terjadi? Tujuan bukan hanya ada di kepala leader, tapi juga tujuan ada di kepala tiap anggota dalam team

Berapa kali ketika kita memberi pekerjaan hanya kepada anggota “yang itu-itu saja” padahal masih ada anggota lain yang bisa diberdayakan. Mulailah dari sekarang memberi mereka kepercayaan dalam mengerjakan tugas-tugas walaupun itu dalam skala kecil.

Dalam mengerjakan suatu pekerjaan, bisa jadi ada hambatan yang terjadi. Biasakan dalam team dibentuk budaya mau mendengar masalah antar anggota team, supaya setelah itu dicari solusi pemecahannya bersama.

Di setiap usaha yang dilakukan, ada otak yang “diputar” dan kesabaran dalam mengerjakan. Maka hargailah jerih payah anggota team walau sekecil apapun value yang dihasilkan.

Jangan malu untuk memberi apresiasi lebih besar jika tujuan team dapat dicapai.

Setelah semua pekerjaan selesai, perlu dibuat “event” yang dapat digunakan sebagai sarana untuk evaluasi dalam team. Anggota team bisa memberikan “feedback” apa yang membuat mereka “glad, sad, dan mad”, sehingga diharapkan performa team untuk pekerjaan selanjutnya bisa lebih baik.

Add a comment

Related posts:

Freedom Fridays

When I started as anchor of the Concourse team, one of the things I wanted to improve was the human problem of on-boarding new engineers. Concourse is a large project spanning many areas of expertise…

Zone 6 Defeats a Rival in Intense Close Game

As the sun set and the crowd sat on the benches as the lights of the football field came on, players prepared for the epic flag football game against their rival. The most intense game of intramural…

The Female Side of AI

Artificial Intelligence (AI) is genderless, yet it tends to have a bias towards men. The reason being that most AI systems were created by male engineers.