Why R should be part of your marketing toolbox

The problem with a lot of modern marketing is that we are supposed to be making our decisions on insights from the huge amount of data that we generate. While making the decision from the insight can…

Smartphone

独家优惠奖金 100% 高达 1 BTC + 180 免费旋转




Apakah design yang bagus hanya fokus di fungsionalitas dan kebutuhan user?

Anda sedang nongkrong di cafe, lalu tiba tiba kebelet pipis. Anda membutuhkan toilet se-segera mungkin.

Karena ini adalah cafe yang baru pertama kali Anda kunjungi, Anda tidak tahu dimana lokasi toilet nya.

Lalu Anda bertanya ke pelayan cafe dimana letak toiletnya.

Anda: “Mas, maaf.. toilet nya ada disebelah mana ya?”

Pelayan Cafe: Sambil menunjuk arah dengan wajah datar tanpa senyum… “Belok kiri, belok kanan, lurus terus”

Bagaimana perasaan Anda setelah mendapat jawaban dan respon seperti itu?

Asumsi saya… Anda akan merasa kurang nyaman, walaupun Anda telah memperoleh apa yang Anda butuhkan.

Ketika Anda bertanya kepada pelayan cafe dimana letak toiletnya, sang pelayan cafe merespon seperti berikut

Pelayan Cafe: Sambil tersenyum dan menunjuk arah. “Dari sini Anda belok kiri.. lalu setelah itu akan ada tangga, Anda bisa belok ke kanan. Lurus terus saja, nanti toiletnya di sebelah kiri”

Bagaimana perasaan Anda setelah mendapat jawaban dan respon seperti itu?

Asumsi saya, Anda akan merasa senang. Karena pelayan cafe tersebut memberikan informasi secara jelas dengan penyampaian yang ramah dan menyenangkan.

Jawaban nya tidak.

Kenapa? karena seorang user adalah manusia. Dan manusia memiliki sesuatu yang dinamakan “perasaan”.

Jika sebuah design hanya berfokus kepada fungsionalitas, maka yang akan terjadi adalah seperti pada analogi pertama. Design akan berjalan sesuai dengan fungsi nya, tetapi seolah olah tidak memiliki interaksi yang bersahabat dengan user. Atau dengan kata lain… tidak memiliki emosi atau perasaan.

Sebuah design yang bagus sebaiknya berfokus pada fungsionalitas, tetapi juga tidak melupakan hal hal lain nya. Seperti:

Semoga bermanfaat :)

Add a comment

Related posts:

Provost Cafe

Bliksem! I caught coffee with a vixen. “Provost Cafe” is published by Bruce Hayns.

How to Invest in Crypto Like A Stoic

The digital age began in the 1980’s with the birth of the world’s first digital camera. 41 years later, we have digital money, digital art, and digital land. Whether we like it or not, the digital…

The Merge

The Merge was executed on September 15, 2022. This completed Ethereum’s transition to proof-of-stake consensus, officially deprecating proof-of-work and reducing energy consumption by ~99.95%. The…